Jakarta Rayakan HUT ke-498 dengan Semangat Kota Kolaborasi

Pada 22 Juni 2025, DKI Jakarta memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-498 dengan rangkaian acara yang meriah dan penuh inovasi. Mengusung tema Jakarta Kota Inovasi dan Kolaborasi, perayaan tahun ini menegaskan komitmen ibu kota sebagai pusat kreativitas, teknologi, dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Rangkaian Kegiatan dan Hiburan Perayaan utama berlangsung di Monumen Nasional (Monas) dan Balai Kota Jakarta. Beragam pertunjukan seni budaya Betawi, pameran teknologi smart city, dan festival kuliner khas Jakarta menghiasi acara ini. Tak ketinggalan, parade kendaraan hias dan konser musik dari artis papan atas Indonesia menjadi magnet bagi ribuan warga serta wisatawan. Transformasi Jakarta Menuju Kota Modern HUT kali ini juga menjadi momen evaluasi dan peluncuran sejumlah program pembangunan berkelanjutan, seperti ekspansi transportasi ramah lingkungan, digitalisasi layanan publik, dan revitalisasi ruang terbuka hijau. Pemerintah Provinsi menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menghadirkan Jakarta yang nyaman dan inklusif. Baca Juga: Trump Usul Ambil Alih Gaza: Kontroversi, Penolakan Global, & Implikasi Internasional Penghargaan dan Penghormatan Gubernur DKI Jakarta memberikan penghargaan kepada tokoh masyarakat, pelaku inovasi, serta komunitas yang berkontribusi positif dalam kemajuan kota. Momentum ini sekaligus mengajak seluruh lapisan warga untuk bersama-sama menjaga dan membangun Jakarta dengan semangat gotong royong. Antusiasme Warga dan Partisipasi Publik Berbagai kegiatan komunitas dan lomba kreatif turut mewarnai HUT, memperkuat ikatan sosial antarwarga. Warga Jakarta dan pendatang antusias ikut serta dalam berbagai event yang memperlihatkan keberagaman budaya dan potensi kota metropolitan. HUT DKI Jakarta ke-498 di tahun 2025 bukan hanya perayaan ulang tahun, melainkan simbol kemajuan dan harapan. Dengan inovasi dan kolaborasi sebagai pondasi, Jakarta terus bertransformasi menjadi kota dunia yang ramah, modern, dan berdaya saing tinggi.

Wamendagri Dorong Penguatan Nilai Pancasila, Demokrasi, dan HAM di Lingkungan Kemendagri

Wamendagri Dorong Penguatan Nilai Pancasila, Demokrasi, dan HAM di Lingkungan Kemendagri

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Ribka Haluk, menekankan pentingnya penguatan nilai-nilai Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM) di kalangan pegawai Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP). Hal ini disampaikan dalam upaya memperkuat fondasi ideologi bangsa serta meningkatkan integritas aparatur negara dalam menjalankan tugasnya. Pancasila sebagai Landasan Utama Pancasila bukan sekadar dasar negara, melainkan panduan hidup berbangsa dan bernegara. Wamendagri mengingatkan bahwa seluruh pegawai Kemendagri dan BNPP harus menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai prinsip dalam bekerja. Keadilan sosial, persatuan, dan kemanusiaan harus tercermin dalam setiap kebijakan dan pelayanan publik. Dengan demikian, birokrasi dapat berjalan lebih efektif dan berpihak pada kepentingan rakyat. Demokrasi yang Berkualitas Selain Pancasila, Ribka Haluk juga menekankan pentingnya demokrasi yang sehat dan berkualitas. Dalam lingkungan pemerintahan, demokrasi harus diwujudkan melalui transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas. Pegawai Kemendagri diharapkan mampu menjadi contoh dalam menerapkan prinsip musyawarah, menghargai perbedaan pendapat, serta mendorong keterbukaan informasi. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik. Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia Isu HAM juga menjadi perhatian utama dalam arahan Wamendagri. Setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh aparatur negara harus mempertimbangkan aspek HAM. Pegawai Kemendagri dan BNPP diingatkan untuk selalu menjunjung tinggi hak-hak dasar masyarakat, termasuk dalam penanganan isu perbatasan dan otonomi daerah. Dengan demikian, kebijakan yang diterapkan tidak hanya efektif, tetapi juga berkeadilan dan manusiawi. Peran Aparatur Negara dalam Memperkuat Ideologi Bangsa Sebagai ujung tombak pemerintahan, pegawai Kemendagri memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila, demokrasi, dan HAM di masyarakat. Melalui pelayanan yang profesional dan berintegritas, mereka dapat menjadi teladan dalam menjaga persatuan bangsa. Wamendagri berharap, dengan penguatan ini, Indonesia akan semakin kokoh menghadapi tantangan global.